Senin, 30 Juni 2014

Umbi Porang Jadi Tanaman Unggulan di Rejosari Bantur Malang

     Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengembangkan tanaman umbi porang (iles-iles) sebagai komoditas unggulan yang bernilai ekonomi tinggi. Hal itu untuk meningkatkan kesejahteraan petaninya.
     ”Umbi porang menjadi sumber mata pencaharian baru bagi warga tepian hutan di desa Rejosari Bantur Malang. Mereka menanamnya di bawah tanaman milik Perhutani sehingga tidak merusak fungsi hutan,”.Hampir semua hasil umbi porang di Rejosari diekspor sebagai bahan baku ramen atau mi tradisional Jepang serta untuk bahan konyaku dan kosmetik.

A. BUDIDAYA PORANG (Amorphophallus konjac)
     Porang merupakan tanaman berbentuk umbi yang berpotensi memiliki nilai ekonomis yang tinggi, karena sebagian besar tanaman ini  mengandung Glucomanan yang baik untuk kesehatan dan dapat dengan mudah diolah menjadi bahan pangan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Kandungan karbohidrat dari porang adalah 60% - 80%. Kandungan airnya cukup tinggi, yakni antara 65 sd. 70%. Sementara kandungan patinya di bawah 30%.

Klasifikasi
Nama binomial dari Porang adalah Amorphophallus konjac
Kingdom   : Plantae
Divisi         : Spermatophyta
Class          : Liliopsida
Ordo          : Alismatales
Famili        : Araceae
Genus        : Aroideae
Spesies      : A. Konjac

B. Morfologi Porang
1. Daun
-Daun porang berbentuk menjari, pangkal daun 3, terkadang daun berwarna hijau cenderung gelap ataupun hijau cerah.
-Daun porang mempunyai titik pangkal daun, pada tempat itu akan terlihat bulatan kecil berwarna hijau cerah hingga coklat sebagai bakal tumbuhnya bulbil, titik tersebut mulai terlihat sejak tanaman berusia kurang lebih 2 bulan.
2. Batang
- Batang tanaman Porang cenderung tegak dan lunak serta terdapat totol putih - hijau.
3. Umbi
- Pada usia tanaman 2 bulan, porang mulai mengeluarkan bulbil(umbi generatif)berwarna coklat gelap yang tumbuh pada pangkal daun yang ditandai dengan bintik gelap pada pangkal daun.
- Umbi porang merupakan umbi tunggal, tidak ada titik tumbuh selain di bekas tumbuhnya batang.
- Daging umbi berwarna kuning cerah, dan seratnya halus. Getah porang menimbulkan rasa gatal di kulit.
4. Akar
-Akar tanaman ini serabut dan berwarna putih kotor
5. Biji
-Biji tanaman porang berbentuk bulat dan berwarna merah

C. Syarat Tumbuh
     Tanaman Porang yang dibudidayakan harus mempunyai kualitas yang baik, untuk itu perlu diketahui syarat-syarat tumbuh tanaman porang, diantaranya adalah:
1. Keadaan Iklim
Tanaman Porang membutuhkan cahaya maksimum hanya sampai 40%. Tanaman Porang dapat tumbuh pada ketinggian 0 - 700 M dpl. Namun yang paling bagus pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 - 600 M dpl.
2. Keadaan Tanah
Tanaman Porang memerlukan tanah yang gembur/subur serta tidak becek (tergenang air). Derajat keasaman tanah yang ideal adalah antara PH 6 - 7
3. Kondisi Lingkungan
Naungan yang ideal untuk tanaman Porang adalah jenis Jati, Mahoni Sono, dan lain-lain. Tingkat kerapatan naungan minimal 40% sehingga semakin rapat semakin baik.
4. Perkembangbiakan Porang
Perkembangbiakan tanaman Porang dapat dilakukan dengan cara generatif maupun vegetatif. Secara umum perkembangbiakan tanaman Porang dapat dilakukan melalui berbagai cara yaitu anatara lain:
     a. Perkembangbiakan dengan Bulbil
Dalam 1 kg Bulbil berisi sekitar 100 butir bulbil. Bulbil ini pada masa panen dikumpulkan kemudian disimpan sehingga bila memasuki musim hujan bisa langsung ditanam pada lahan yang telah disiapkan.
     b.Perkembangbiakan dengan Biji/Buah
Tanaman Porang pada setiap kurun waktu empat tahun akan menghasilkan bunga yang kemudian menjadi buah atau biji. Dalam satu tongkol buah bisa menghasilkan biji sampai 250 butir yang dapat digunakan sebagai bibit Porang dengan cara disemaikan terlebih dahulu.
     c.Perkembangbiakan dengan Umbi
- Dengan umbi yang kecil, ini diperoleh dari hasil pengurangan tanaman yang sudah terlalu rapat sehingga perlu untuk dikurangi. Hasil pengurangan ini dikumpulkan yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai bibit.
- Dengan umbi yang besar, ini dilakukan dengan cara umbi yang besar tersebut dipecah-pecah sesuai dengan selera selanjutnya ditanam pada lahan yang telah di siapkan.

D. Manfaat Porang

     Kandungan zat Glucomanan yang sangat tinggi menyebabkan Porang banyak sekali digunakan dalam bidang indutri dan kesehatan. Adapun manfaat umbi Porang adalah sebagai berikut:
1. Bahan Lem
2. Jelly
3. Mie
4. Tahu
5. Perekat Tablet
6. Pembungkus Kapsul
7. Penguat Kertas

E. Panen dan Pasca Panen
     Ciri suweg yang siap panen adalah jika tanaman tersebut mulai layu, menguning, daunnya rusak, mengering, tumbang dan busuk, berarti umbi tersebut sudah siap diolah batang hingga umbinya.
Sebagai persiapan panen, untuk menghasilkan umbi berkualitas, utuh, bersih tidak berjamur terdapat beberapa hal yang mesti diperhatikan:
1. Pada saat menggali tanah untuk mengambil umbi, harus diperkirakan jarak yang optimal dari batang sehingga cangkul / alat penggali tidak sampai menyebabkan umbi luka atau bahkan terbelah.
2. Tiriskan umbi yang masih basah, kalau tanah cukup kering atau gembur, tanah yang membungkus umbi bisa langsung di buang dengan tangan. Sedangkan jika tanah yang menempel umbi terlalu becek, perlu di jemur. Tanah yang kering bisa dengan mudah dikeringkan.
3. Letakkan umbi panenan di tempat yang terbuka, teduh, dan tidak terkena air hujan atau air yang lain secara langsung. Jangan sampai ada air yang tergenang mengenai umbi yang sudah kering tersebut.
4. Jangan simpan hasil panen di dalam karung plastik atau di atas karung plastik. Panas yang di timbulkan karena sentuhan dengan karung plastik, bisa menyebabkan umbi gerah dan busuk

Pasca Panen
     Proses pembuatan tepung suweg dilakukan dengan cara dikeringkan, yakni umbi yang dicabut dari akarnya kemudian dibersihkan, dikupas dan dicuci dengan air bersih. Selanjutnya umbi suweg diiris tipis-tipis dan dikeringkan dengan oven pada suhu 50 derajat celsius selama 18 jam. Kemudian diblender dan diayak sampai diperoleh ukuran tepung 60 mesh. Dari proses ini diperoleh kripik umbi suweg kemudian digiling untuk menghasilkan tepung

     Tepung suweg bisa menjadi bahan baku nasi tiwul suweg, campuran roti, cake, kue kering maupun campuran kue jajan pasar. Di Filipina tepung suweg sudah banyak di gunakan sebagai bahan baku roti maupun kue kering.





Oleh :
Bapak JAIS ( Ketua Pengelola Hutan Rakyat Desa Rejosari)
No HP : 081 233 257 785

Kamis, 26 Juni 2014

Apa Itu Tanaman Porang?

Tanaman porang (amorphopallus oncophillus) merupakan tanaman yang hidup di hutan tropis. Tanaman yang bisa juga ditanam di dataran rendah tersebut mudah hidup di antara tegakan pohon hutan seperti misalnya Jati dan Pohon Sono. Porang di daerah Jawa dikenal dengan nama iles-iles atau suweg. Termasuk tumbuhan semak (herba) yang memiliki tinggi 100 – 150 cm dengan umbi yang berada di dalam tanah.

Batang tegak, lunak, batang halus berwarna hijau atau hitam belang-belang (totol-totol) putih. Batang tunggal memecah menjadi tiga batang sekunder dan akan memecah lagi sekaligus menjadi tangkai daun. Pada setiap pertemuan batang akan tumbuh bintil/ katak berwarna coklat kehitam-hitaman sebagai alat perkembangbiakan tanaman Porang. Tinggi tanaman dapat mencapai 1,5 meter sangat tergantung umur dan kesuburan tanah. Umbi inilah yang akan dipungut hasilnya karena memiliki zat glucomanan.

Tanaman tersebut kini mempunyai prospek yang menjanjikan karena memiliki nilai ekonomi yang bisa dibudidayakan. Selain itu, Porang banyak sekali terutama untuk industri dan kesehatan, hal ini terutama karena kandungan zat Glucomanan yang ada di dalamnya. Beberapa manfaat umbi porang yang lainnya antara lain: